Yotsuya (23/11/2014)- Setelah berkali-kali diberi harapan palsu, akhirnya pendalaman iman yang lama tertunda akan diadakan!
Topik pada PI kali ini: "Perubahan sikap Gereja Katolik? Menanggapi 'revolusi' Paus Fransiskus"
Oktober lalu telah diadakan Sinode Luar Biasa di Vatikan yang mendiskusikan tentang keluarga modern dewasa ini, termasuk isu-isu kontroversial seperti: mengizinkan orang katolik yang sudah bercerai untuk boleh sambut ekaristi, pembatalan nikah, kontrasepsi, teori gender, dan pastoral bagi pasangan sesama jenis: hal-hal yang tentunya dilarang keras pada konsep Gereja yang kita ketahui sebelumnya. Beberapa hal yang cukup menghebohkan dunia persilatan Katolik dan mengundang dari kekaguman sampai protes dari berbagai pihak. Lalu kenapa dipertimbangkan lagi?
Sebenernya apa sih dasarnya? Apakah kita selayaknya menerima mereka karena kita tidak seharusnya menghakimi?
Paus Fransiskus dengan kata-katanya "Who am I to judge?" memang dikenal sebagi figur yang selalu berpegang teguh dengan hukum cinta kasih yang diajarkan Kristus sendiri.
Terlebih dahulu kita perlu melihat dari latar belakang urgensi dari terselenggaranya Sinode tersebut. Aggiornamento- semangat pembaruan diri Gereja dengan perkembangan jaman. Begitu banyak permasalahan keluarga yang bermunculan seiring dengan perkembangan jaman yang tidak dapat diselesaikan jika mengikuti aturan Gereja lama, sebut saja keluarga yang bermasalah (broken families). Saat saudara-saudara kita berbuat salah, tertimpa masalah hidup, dan tidak sejalan dengan ajaran Gereja, apakah kita akan meninggalkan mereka?
Paus mengajak kita untuk kembali pada dasar kepercayaan kita : hukum kasih. Selayaknya Gereja merangkul mereka yang tersesat, dan mengantarkan mereka ke kasih persaudaraan yang sejati, yakni dengan mewadahi mereka untuk kembali ke Jalan Kebenaran. Paus ingin menghidupkan kembali ajaran Yesus dalam aturan-aturan gereja, dan jika perlu meniadakan aturan-aturan yang tidak sehat bagi semangat kasih Gereja. Selain itu, sesungguhnya isu-isu kontroversial di atas hanyalah bagian kecil dari banyak hal yang dibahas pada Sinode tersebut, banyak juga persoalan lain yang dibahas dalam sinode tersebut.
-karena manusia diciptakan oleh Bapa baik adanya-
Tertarik dengan bacaan lebih lanjut?
Bisa dicek di http://www.vatican.va/roman_curia/synod/documents/rc_synod_doc_20141209_lineamenta-xiv-assembly_en.html
Topik pada PI kali ini: "Perubahan sikap Gereja Katolik? Menanggapi 'revolusi' Paus Fransiskus"
Oktober lalu telah diadakan Sinode Luar Biasa di Vatikan yang mendiskusikan tentang keluarga modern dewasa ini, termasuk isu-isu kontroversial seperti: mengizinkan orang katolik yang sudah bercerai untuk boleh sambut ekaristi, pembatalan nikah, kontrasepsi, teori gender, dan pastoral bagi pasangan sesama jenis: hal-hal yang tentunya dilarang keras pada konsep Gereja yang kita ketahui sebelumnya. Beberapa hal yang cukup menghebohkan dunia persilatan Katolik dan mengundang dari kekaguman sampai protes dari berbagai pihak. Lalu kenapa dipertimbangkan lagi?
Sebenernya apa sih dasarnya? Apakah kita selayaknya menerima mereka karena kita tidak seharusnya menghakimi?
Paus Fransiskus dengan kata-katanya "Who am I to judge?" memang dikenal sebagi figur yang selalu berpegang teguh dengan hukum cinta kasih yang diajarkan Kristus sendiri.
Terlebih dahulu kita perlu melihat dari latar belakang urgensi dari terselenggaranya Sinode tersebut. Aggiornamento- semangat pembaruan diri Gereja dengan perkembangan jaman. Begitu banyak permasalahan keluarga yang bermunculan seiring dengan perkembangan jaman yang tidak dapat diselesaikan jika mengikuti aturan Gereja lama, sebut saja keluarga yang bermasalah (broken families). Saat saudara-saudara kita berbuat salah, tertimpa masalah hidup, dan tidak sejalan dengan ajaran Gereja, apakah kita akan meninggalkan mereka?
Paus mengajak kita untuk kembali pada dasar kepercayaan kita : hukum kasih. Selayaknya Gereja merangkul mereka yang tersesat, dan mengantarkan mereka ke kasih persaudaraan yang sejati, yakni dengan mewadahi mereka untuk kembali ke Jalan Kebenaran. Paus ingin menghidupkan kembali ajaran Yesus dalam aturan-aturan gereja, dan jika perlu meniadakan aturan-aturan yang tidak sehat bagi semangat kasih Gereja. Selain itu, sesungguhnya isu-isu kontroversial di atas hanyalah bagian kecil dari banyak hal yang dibahas pada Sinode tersebut, banyak juga persoalan lain yang dibahas dalam sinode tersebut.
-karena manusia diciptakan oleh Bapa baik adanya-
Tertarik dengan bacaan lebih lanjut?
Bisa dicek di http://www.vatican.va/roman_curia/synod/documents/rc_synod_doc_20141209_lineamenta-xiv-assembly_en.html