Pada tanggal 15 juni 2014 yang lalu telah berlangsung Misa penerimaan Sakramen Krisma oleh Yang Mulia Bapa Uskup Agung wilayah Tokyo, Petrus Okada Takeo bertempat di Paroki Kichijouji. Jumlah calon penerima Sakramen Krisma untuk kesempatan ini berjumlah 40 orang dan 7 orang diantaranya adalah saudara/i kita yang berasal dari Indonesia. Bergabungnya saudara/i kita melalui gereja Kichijouji ini juga berdasarkan izin dari Romo Paroki setempat yaitu Romo Miyasaki dan berkat bimbingan dari Romo Adrianus Leingere Hayon (Ardy) S.V.D. Mari kita berdoa bagi semua penerima Sakramen Krisma dan terutama untuk ke tujuh saudara/i kita ini : "Semoga lewat urapan Sakramen Krisma yang diterima, iman mereka senantiasa dikuatkan agar mampu menghayati nilai nilai kristiani dan berani menjadi saksi Kristus yang sejati. Amin."

Sedikit perkenalan tentang Romo Ardy yang merupakan Romo pendamping dalam penerimaan Sakramen Krisma umat KKIT kesempatan ini (diambil dari website gereja Kichijouji) :

My name is Adrianus Hayon, and my nickname is “Ardy”. I am from East Flores-NTT-Indonesia. I joined the SVD (Divine Word Missionaries) as a postulant in 1996 after I had finished Senior High School. After three years as a postulant and novice, I took my first vows on 15 August 1999 at Nenuk-Timor-Indonesia. Then, I studied philosophy for four years (1999-2003) at the Institute of Theology and Philosophy of Ledalero-Maumere-Flores-Indonesia before being sent to Japan for OTP (Overseas Training Program). After finishing my OTP in two years (2004-2006), I decided to continue my theological studies at Nanzan University in Nagoya. I professed final vows as an SVD on August 11, 2007, and was ordained a priest in October of 2009 at Nanzan Church in Nagoya. My first assignment was Akita Church as an assistant parish priest, and I worked there for about two years (2010-2012). I was appointed to Kichijouji Church on April of 2012.

There is a saying that “Youth is an opportunity” : As a young man, St. Francis of Assisi enjoyed his life. But when he realized the emptiness in his life, he found fulfillment only when he offered himself to the service of God. Also in the story of Samuel, God called him when he was still young-young both physically and spiritually. The bible says that Samuel did not recognize the voice of the Lord because it was not yet been revealed to him. In other words, he had not known God personally. God, however, kept calling Samuel until he answered.

God can call anyone at any time to do anything. “Now is an opportunity” for you　among the young people to answer God’s calling. Respond to it in the same way Samuel did: “Speak Lord, for your servant is listening.”

Keluarga Masyarakat Kristen Indonesia yang disingkat KMKI, pada bulan September yang lalu telah mengadakan Kebaktian Padang 2013. KKIT bergabung dengan Gereja Interdenominasi Injili Indonesia(GIII) dan IFGF GISI, bersama-sama berpatisipasi untuk memeriahkan acara tahunan KMKI yang berlokasi di Oarai Sun Beach ini.

Dikarenakan oleh cuaca buruk, acara Kebaktian Padang KMKI yang semula direncanakan tanggal 16 September 2013 diubah menjadi 23 September 2013. Pada hari itu, 37 peserta berkumpul untuk berangkat bersama dari Tokyo dengan bus dan bergabung dengan umat lainnya yang sudah langsung menuju Oarai, Ibaraki ken.

Puji Tuhan, cuaca hari itu cerah walaupun angin dipinggiran pantai bertiup agak kencang. Sehubungan dengan adanya perubahan jadwal kebaktian, banyak umat dan panitia yang membatalkan diri dan berhalangan untuk hadir pada acara ini. Walaupun demikian Tuhan telah menjawab doa-doa panitia, Ibu Julia Silalahi selaku Ketua KMKI mendapatkan kabar gembira bahwa umat GIII Gunma beserta gembalanya juga turut hadir di acara ini. Dalam kesempatan ini pula Bapak Jonny Sinaga, yang merupakan Wakil Duta Besar KBRI Tokyo beserta Ibu juga turut hadir.

Acara diawali dengan ucapan selamat datang dari panitia lokal yaitu Bapak Alexander, dilanjutkan dengan Ibadah bersama. Firman Tuhan dalam kebaktian ini dibawakan oleh Romo Martinus Pariyanto, SS.CC. Setelah itu acara dilanjutkan santapan kasih bersama, permainan anak-anak dan beberapa sumbangan acara berupa tarian serta nyanyian dari beberapa gereja dan tentunya diakhiri dengan acara foto bersama. Berhubung lokasi acara yang dekat dengan pantai, panitia juga menyediakan free time bagi anak-anak dan pemuda/i untuk bermain dipinggir pantai.

Mungkin acara kali ini lebih singkat dan padat namun kami sungguh merasakan kasih kebersamaan dengan saudara seiman. Acara ini dapat berlangsung dengan lancar tentunya berkat adanya kerja sama yang baik & cepat dari panitia yang di Tokyo dan panitia lokal di Oarai yang telah bekerja keras untuk mengkoordinir acara ini.

Demikian laporan acara Kebaktian Padang 2013. Mengharapkan juga partisipasi rekan-rekan KKIT agar dapat bergabung dan menjalin ikatan persaudaraan dengan teman-teman seiman dalam Yesus Kristus pada agenda terdekat yang berikutnya, yaitu Natal KMKI 2013 yg rencananya akan diadakan tanggal 7 Desember 2013, bertempat di Heizei Plaza Odaiba.

Rerere(Rekoleksi, Rekreasi, Refreshing) adalah event tahunan yang diadakan oleh KKIT. Untuk tahun ini, Rerere diadakan di Rumah Retret yang berlokasi di Nerima-ku,Tokyo pada tanggal 13 Juli 2013. Diikuti oleh 22-40 orang peserta dengan didampingi oleh 2 Romo Pembimbing. Rerere kali ini mengangkat tema "Revival : Kebangkitan Iman", yang bertepatan dengan ditetapkannya tahun 2012-2013 sebagai "Year of Faith" atau "Tahun Iman".

Pada hari pertama, acara Rerere dibuka dengan Misa harian dan dilanjutkan dengan barbeque dan olahraga bersama. Kebetulan untuk event Rerere tahun ini berlokasi di kompleks Pastoran Yesuit Tokyo, sehingga memperoleh akses untuk menggunakan lapangan dan fasilitas olahraga yang telah tersedia. Dalam kesempatan ini para peserta tampak antusias bermain, ramah-tamah, olahraga dan bernyanyi bersama.

Setelah selesai dengan bagian Rekreasi, acara hari itu dilanjutkan dengan dua sesi yang bertemakan "Kenapa Saya Katolik?". Sesi ini diisi dengan lagu pujian, informasi dan pembekalan dari pihak Panitia serta Romo, dilanjutkan dengan sharing antar umat. Dalam sesi ini juga, kita diingatkan kembali akan panggilan Tuhan kepada umatnya yang sebenarnya bisa melalui banyak cara, lalu bagaimana kita sendiri boleh percaya serta menjawab panggilan tersebut untuk menjadi pengikut Kristus di dalam Gerejanya. Dalam kesempatan ini dijelaskan juga tentang Gereja Katolik dan pandangannya terhadap mereka yang berada diluar persekutuan ini.

Untuk Sesi hari pertama ini, diikuti oleh lebih banyak peserta dan sesi diskusi serta tanya jawab berlangsung dengan penuh antusias. Sayangnya dengan keterbatasan waktu yang ada, acara hari pertama harus berakhir pada pukul 21:00. Sebagai penutup, diadakan penerimaan Sakramen Tobat. Sebagian dari peserta tetap tinggal untuk melanjutkan sesi pada hari berikutnya sedangkan peserta yang tidak menginap pulang kerumah masing-masing.

Acara hari kedua dimulai dari pukul 7:00. Para peserta diajak untuk berkumpul bersama di lapangan terbuka. Diawali dengan puji-pujian dengan membaca Mazmur, lalu dilanjutkan dengan senam pagi dan beberapa games kecil. Acara selanjutnya adalah sesi tentang "Hidup Komunitas", dimana para peserta diajak untuk membentuk suatu komunitas yang peka terhadap keberadaan ataupun kebutuhan sesama terutama dalam lingkungan gereja. Tidak lupa juga, mengajak para peserta yang sebagian besar adalah anak muda ini untuk turut serta dalam pelayanan di gereja. Acara hari ini diakhiri dengan Misa Hari Minggu yang juga merupakan acara penutup Rerere 2013.

Kesan dan pesan dari pihak panitia penyelenggara, "Berkat Rahmat Tuhan, Rerere kali ini berjalan dengan lancar dan sebagian besar peserta merasa puas dengan isi acara yang telah disiapkan. Namun demikian, masih ada beberapa bagian yang perlu untuk lebih dikembangkan ataupun diperbaiki. Semoga Rerere kali ini dapat membekali para pesertanya dengan semangat baru untuk menjadi pewarta Sabda Kristus dalam kehidupan nyata sehari-hari."

KKIT Running / Berlari bersama KKIT kali ini dilaksanakan pada hari Sabtu pagi, 27 Juli 2013 mulai  dari pukul 9:00 sampai 11:00. Acara lari bersama ini dihadiri oleh 17 peserta berlokasi di Imperial Palace, Tokyo dengan jarak tempuh untuk 1 putaran adalah sejauh 5km.

Cuaca hari itu agak panas, namun  tidak melunturkan semangat para peserta untuk berlari dengan kecepatan masing-masing sampai mencapai garis finish. Selesai berlari para peserta berkumpul untuk sekedar beristirahat, berbincang-bincang, bercanda dan diakhiri dengan foto-foto bersama.

Lari bersama ini adalah salah satu program KKIT dalam bidang olahraga, selain Badminton, Tenis, Sepak bola/futsal bersama. Acara olahraga bersama ini juga dalam rangka mengakrabkan hubungan sesama anggota KKIT.